> >

Tuesday, November 15, 2011

Waspadai Ranjau Lalu Lintas !!

Awas ranjau ini banyak terdapat pada daerah "Kawasan tertib lalu lintas". Lagsung saja, saya akan bercerita pengalaman-pengalaman saya tentang "kenak tilang dan langsung bayar ditempat". Mungkin sebagian orang pernah merasakan kenak tilang, dan apa rasa kenak tilang ?? Pasti sakit hati yang teramat sangat ! Wajar jika kenak tilang karna kesalahan kita dari segi kelengkapan Surat, seperti SIM atau STNK, tapi ini di tilang dengan hal-hal yang tidak kita sadari, Seperti : Salah berhenti, Salah arah, dll. Bukan karna pengendara yang tidak mematuhi peraturan tapi karna Rambu-rambu yang ada tidak jelas.


STOP : Rambu Lalu Lintas
Salah satu khausus yang baru-baru ini saya alami, Saya sedang menuju Padang dari Pekanbaru menaiki sepeda motor. Sebelum berangkat, yang ada di pikiran saya adalah "Kendaraan Plat Riau (BM) akan jadi makanan lezat untuk Polantas Sumbar". Ternyata Hal itu benar, lagi enak-enaknya menikmati jalan menuju sumbar yang mulus (tidak ada lubang, gelombang, dll seperti kota Riau khusus nya dumai), sampai di kota payakumbuh saya mulai was-was. Pada lampu merah pertama saya berhenti, lampu merah kedua kebetulan lagi mati jadi saya langsung jalan, dan sampai dilampu merah ketiga saya juga berhenti (pasti berhenti, karna trauma. ngeliat polisi yang ada didepan mata) karna lampu merah.. sekitar 5 detik saya berhenti saya sadar jika ada rambu tambahan "Hati-hati, lurus jalan terus".  Karna kesalahan 5 detik gara-gara saya berhenti di sisi yang salah langsung kenak tilang. Saya harap hanya diberi peringatan tapi Ujung-ujungnya Uang Melayang. Kesalahan saya adalah, saya berhenti di sisi yang salah disaat lampu merah, jalan itu ada tiga sisi. Saya berhenti di sisi tengah jalan, ternyata kalau berhenti harus di sisi kiri. 

Memang saya salah, tapi keliatan kali Oom Polantus nyari Duit, gak ada sedikit pengertian. Cuman salah berhenti 5 detik dan saya pun bukan asli orang sana. Wajarkan saya gak tau, yang saya tau jika lampu merah Berhenti (titik). Yang tambah bikin sakit hati, denda yang dikenakan dengan kesalah sepele seperti itu sebesar Rp. 100.000,- ... Waw waw waw. uang 100rb melayang dalam 5 detik, sungguh sangat tidak ikhlas. Saya berharap cuman dikasih pengarahan dan sedikit teguran. :(

Tidak salah jika om polantus menerapkan peraturan dengan baik, tapi harus didukung dengan rambu-rambu yang jelas. Seperti halnya Perbodden di jl. Teratai, belakang Ramayana Pekanbaru. Orang yang belum pernah kesana sebelumnya pasti tidak tau, karna rambu-rambu nya kurang terlihat dengan banyaknya reklame-reklame gak jelas.


Saya yakin, pasti banyak yang sakit hati dengan kelakuan om Polantus, selain mata duitan, mulut om polantus juga kasar. Sewaktu saya kenak tilang di payakumbuh itu, saya bukan satu-satunya orang yang kenak tilang, ada orang (sebaya anak smp/sma) yang juga kenak. Yang gak etis nya, anak itu di kata-katai kasar sama om Polantus, seperti : Pant*k Induak Ang, Ayah ang dek ang,. Darah saya sedikit naik dengar sikap seorang polisi seperti itu. Padahal mereka mempunyai slogan "Kami Siap Melayani anda, mengayomi, dll" ... *Bullshit

Aneh ... seharusnya kita merasa aman dengan ada si Oom tapi malah terasa di penjara, apalagi saya yang tidak mempunyai dekingan orang-orang tinggi ,bisa melawan jika saya merasa benar. Tapi karna tidak ada dekingan siapa-siapa lebih baik melapangkan dada dan mengalah. Sehabis dari proses tilang itu dan dikenakan biaya "Titipan denda sebesar Rp. 100.000" saya langsung tarik nafas dalam-dalam sambil berdoa "Ya Allah, sabarkan lah saya dan cabut lah nyawa nya (oom polantus) beserta anak-anaknya" .. :P Kidding.

Semoga kedepannya Oom Polantus jadi lebih baik dan benar-benar melindungi masyarakat kecil, Amin .. !!!


Baca juga yang ini

Lima Modus KKN Polisi Lalu Lintas

0 komentar:

Post a Comment