Malam tahun baru |
Benar yang dibilang dosen kuliah saya, "gak ada guna dan banyak maksiatnya". Rata-rata mereka yang merayakan tahun baru selalu berpasangan, bagi yang tidak punya pasangan dipaksakan untuk punya pasangan. Pada hari biasa (malam minggu) hanya 40% pasangan keluar dari sarangnya, tapi tahun baru ini seperti hari lebaran nya pasangan muda. Keberadaannya pun meningkat hingga 1000%. Dari 1000%,- pasti dari sekian itu banyak yang melakukan maksiat, baik maksiat tingkat kecil maupun tingkat besar (zina besar).
Terlalu Berlebihan
Mereka yang merayakan tahun terlalu sangat amat berlebihan, berlebihan dalam bergaya, berlebihan dalam tindakan, dan berlebihan dalam menyikapinya. Banyak mereka yang merayakan selalu berpenampilan tidak senonoh, tidak etis dan sebagainya (pakai bendo yang ada tanduk, seperti tanduk setan dan sangat pantas mereka" pakai yang begituan). Ada juga yang bela-belain pergi jauh dari daerah asal ke pusat kota untuk merayakan malam tahun baru ini (perginya sebelum magrib dari rumah, biar gak telat liat kembang api :P).
Tahun baru bagi ku.
Setiap malam tahun baru, perasaan selalu tidak nyaman, aneh ngeliat orang lalu lalang,kesana kemari ,menyalakan terompet, kembang api dan lain-lain. Hati selalu tidak tenang jika tahun baru datang, karna setiap tahun baru disaat itu pula umur saya bertambah (karna saya lahir Tanggal 01 Bulan 01). Bertambah nya umur hanya bisa disukuri karna masih diberi kesempatan untuk hidup didunia, tapi tahun baru selalu mengingatkan diri ini karna belum bisa menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri, orang tua dan orang banyak. Tahun baru selalu bikin hati tersentuh mengingat kesalahan dan hal konyol yang pernah dilakukan. Selalu ada niat yang baik untuk tahun berikutnya walaupun tidak dilakukan semua.
Jika dipikir-pikir, kenapa mereka ingin merayakan tahun baru ini secara berlebihan.? Kenapa mereka tidak merenung dirumah sambil mengingat kesalahan masa lalu ? Kenapa mereka tidak membulatkan niat untuk melakukan hal-hal yang teramat baik untuk tahun mendatang ? Tahun baru mengalahkan semua peringat-peringatan besar lainnya, seperti : Idul fitri, Natal, dan hari peringatan besar lainnya.
Tidak masalah seseorang atau sekolompok orang merayakan tahun baru, dengan niat dan semangat menjadi orang yang lebih baik dari tahun sebelumnya, karna kita tidak pantas ber-euforia berlebihan disaat banyak mereka yang mengemis, kesakitan, dan kehujanan bagi mereka yang kurang mampu.
6 komentar:
sip....moga2 banyak yang punya pemikiran kayak gini...
kalo saya ga prnah sekalipun kluar di malam taun baru,,krna saya takut dgn kemurkaan allah ,pd saat taun baru islam tidak ada trdengar sdikitpun bca2an doa di mesjid, masa taun baru masehi kita hura2...huhh,,tebalik ni jaman..
gua setuju d akhir artikel
lo tipe penyendiri mgkin..
kalau bagi saya malam tahun baru tidak ada apa-panya, sama saja seperti malam-malam bisa, kumpula aja di rumah, nonton Tv serta tidur karena merayakan nya tidak ada manfaatnya.
@all : terima kasih teman-teman , ternyata kita sependapat
kebanyakan memang hanya untuk kesenangan semata tidak ada dampak positifnya kecuali bagi para pedagang terompet, daging, ikan, jagung kembang api saja karena mereka mendapatkan penghasilan dari tahun baru. :)
Post a Comment