Malam ini saya pergi beli jus di emperan jalan, disela-sela menunggu jus nya siap, ada seoarang anak kecil dengan wajah penuh harapan sedang liat-liat keadaan tempat makan tersebut. Pandangan saya tidak lepas dengan anak ini. Menggunakan jaket, topi bundar, sepatu, dan gitar kecil yang dipegangnya selayaknya penyanyi professional.
Yang bikin saya tersentuh, walaupun ia bergaya sempurna seperti itu, tapi dengan wajah yang penuh harapan (seperti yang saya liat) saya mengira anak ini tidak ingin menjadi seperti ini, tapi jika tidak seperti itu bisa jadi ia tidak bisa makan. Sehabis membeli jus, saya meliat ia langsung menghampiri ibu nya yang sedikit jauh dari tempat makan tersebut, menunggu dengan motor bututnya dan pergi ketempat lainnya.
Sumber : natjennatjen.blogspot.com |
Dan yang bikin saya kagum dengan anak itu, dia tidak mengemis seperti anak-anak lainnya. Dia juga bermodal tidak seperti pengamen-pengamen lainnya hanya bermodal tangan untuk menghasilkan bunyi.
Dengan melihat anak itu, saya jadi intropeksi diri karna saya masih beruntung dibandingkan anak ini. Mudah-mudahan, anak ini menjadi anak yang sukses karna berusaha hidup keras pada saat masih kecil.
Siapapun yang baca ini, renungi lah anak-anak seperti itu. Coba kita bayangkan jika kita di posisi mereka, jika itu merupakan adek kita atau keponakan kita. Pada saat kita makan dengan teman atau pacar di sebuah tempat makan dan jika ada pengamen atau pengemis tidak ada salahnya kita berikan uang seribu atau lebih kepada mereka.
Pengamen atau pengemis ini biasanya sering ada di tempat makan emperan ditepi jalan, Insyallah, biasa nya saya juga beri uang pada merek-mereka. Nah … tapi saya hanya bisa berikan sekali, jika ada pengamen atau pengemis baru yang datang, saya gak bisa ngasih… maklum anak kost :P . Kalau saya kasih yang kedua kalinya, nanti ada pengamen atau pengemis yang ketiga dan seterusnya …. Karna biasa nya akan ada banyak orang seperti mereka. Nah berhubung mereka banyak, tidak ada salahnya kita memberikan sekali pada orang yang pertama dari pada tidak sama sekali.
Dari yang saya liat, kebanyakan mereka yang lagi makan sama pasangannya, ogah sekali ngeluarkan duit untuk pengamen atau pengemis. Mungkin gengsi, atau mereka merasa pengamen atau pengemis itu menganggu acara dinner mereka….
4 komentar:
pengamen yang santun, baik tentu akan kita respon dengan baik pula ..
masih banyak yg kurang beruntung dari kita, sebaiknya kita menghargai mereka selayaknya manusia lainnya...
Jangan lupa kunjungi dan follow blog saya ya di http://gamesisort.blogspot.com/....
Terimakasih atas penyajian artikel ini, semoga akan dapat menggugah nurani para pembacanya.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Humanis! Mantap bro..
Bro, pengalamannya pernah juga sy alami dan tulis di postingan ini: http://www.medantime.com/2011/11/kerasnya-kota-medan-buat-bocah-ini.html
btw, salam kenal. Trims jg undh berkunjung ke blog saya..
Post a Comment